Wednesday, June 11, 2014

interview with Devoured by Krisna



THE METAL MESSENGERS OF SABDO PALON


Berawal di sebuah gig di Sukoharjo , ketika saya mendapat pertanyaan seorang metalhead ketika ia sedang memilih CD untuk dibeli disebuah lapak.Meminta saya memberikan referensi tentang album The Lost Kingdom nya DEVOURED. Saya jadi berpikir, ini album sudah dirilis setahun lalu bagaimana sampai lolos dari pengamatan para metalhead. Untuk itulah saya membuat review tentang album ini dan sekarang dilanjutkan dengan menginterview Sastrawan ,sang motor band ini .

Krisna : Jika tahun 1998 adalah tahun kelahiran DEVOURED ,maka tahun 2013 adalah semacam"kelahiran kembali" DEVOURED saat dirilisnya The Lost Kingdom.Bagaimana rasanya memuntahkan hajat yang sudah tertanam di benak pikiran personil DEVOURED selama ini ?

Sastrawan : Penantian yang sangat panjang, kami hampir putus asa, karya karya yang seharusnya rilis di tahun 2000 akhirnya dirilis jg di tahun 2013, saya satu satunya personel pertama Devoured. Pergantian personel silih berganti semacam ganti baju saja. Materi lagu 80 persen berubah seiring pergantian personel, itu yg menyebabkan telat rilis. Lega sekali rasanya, seperti habis buang air besar hahahaha... Habis buang lantas ditinggal ga dilirik hahahaha...

Krisna : Pengetahuan saya tentang band ini belum cukup menggambarkan perjalanan DEVOURED ,jadi deskripsikan sejarah singkat DEVOURED !

Sastrawan : 1998 saya bersama Topaz (x Drosophila) sepakat membentuk sebuah band death metal. Setahun lebih kami hanya berlatih dan berlatih, di tahun 2000 kami sempat merilis demo CD berisikan 3 lagu. Kemudian tahun 2003 demo kedua kami rilis. Demo itu membawa kami sign kontrak dengan Disembowel records di tahun 2004 untuk split tape dengan Infested dan Despondency keduanya dari Jerman. Sekaligus demo ketiga dirilis. Tahun 2006, sebuah label negeri kangguru berkeinginan merilis album untuk kami, saking nafsunya sebelum merilis album mereka membuat split khusus buat Devoured. CD 5 ways split Atrocities oleh Life Fluid records. Namun apa daya, karena perombakan personel membuat materi album tak kunjung fix, topaz resign dari band digantikan oleh Roy ( Death Vomit -ed). Sejak roy di Devoured, banyak struktur lagu mengalami perubahan, tentunya dengan style Roy. Tahun 2010, roy digantikan oleh Aldy, sekalian merilis demo ke empat. Tahun 2012 adalah proses pembuatan album The Lost Kingdom. Konsep yang semula hanya mengekor pada lirik lirik kematian, darah, pembunuhan, dll saya putuskan untuk diganti total. Otomatis lirik yang seharusnya paten selama 10 tahun lebih akhirnya dirubah dalam sekejap setelah saya membaca sebuah buku sejarah keruntuhan Majapahit. Ide saya meluap kala itu, namun apa daya, yang dapat terbantu hanya artwork, judul lagu dan sedikit lirik.


Krisna : DEVOURED sepertinya sudah mendarah daging bagi kalian semua ,sehingga sekian tahun kalian terus mempertahankan DEVOURED, seberapa hebat tantangan mempertahankan band ini? Dan bagaimana kalian menghadapinya ?

Sastrawan : Mempertahankan agar tetap eksis itu hal tersulit. Devoured merupakan keluarga kedua bagi saya. Tak ada kata berpisah meski saya harus tinggal diseberang pulau. :D

Krisna : Berapa tahun kalian mengumpulkan materi untuk album The Lost Kingdom? Bagaimana sistem kerja dalam pengumpulan materi , hasil kerja kolektif atau ngejam langsung di studio ?

Sastrawan : Materi lagu the Lost Kingdom adalah materi lagu lama sejak pertama kali terbentuk. Semua karya itu hasil sumbang pemikiran, keringat dan uang dari seluruh personel Devoured dan mantan personel Devoured. Kami ber empat hanya penyambung saja. Semua terbentuk dari nge jam di studio.

Krisna : Ceritakan bagaimana kalian memproses proses kreatifitas dan pengolahan materi , dan memasaknya hingga menghasilkan album The Lost Kingdom ini ?

Sastrawan : Jika tidak dipaksakan, the Lost Kingdom tak akan dirilis dan terus akan demikian. Kami memutuskan utk merilisnya karena itu adalah sebuah karya banyak orang. Semoga ada yang mendengarkannya hehehe

Krisna : Dengan memejamkan mata , semua tahu kalian adalah band brutal death metal, apa yang membedakan kalian dengan band brutal death metal lainnya ?





Sastrawan : Ada yg mengatakan bahwa Devoured band old school death metal, ada pula yang mengatakan band brutal death metal. Devoured ya begini ini. Tak akan pernah menjadi slamming death metal ataupun technical death metal yang sedang naik daun sekarang ini.

Krisna : Vokal Sastrawan cukup berkarakter beda dengan kebanyakan vokalis death metal disini , bagaimana cara dia mengeksekusi vokalnya ?bagaimana dia mempronouns dan mengeksekusi tiap lagu, jujur saya hanya bisa mengikuti lirik lagu di track 1, 2,3 dan terakhir

Sastrawan : Tipikal vokal saya standard aja kok mas, hanya berusaha menampilkan sosok gelap, meraksasa saja. Begitu pula saat show. Ya, memang tak semua lirik berhubungan dengan konsep baru. Sebagian besar masih pakai pattern lama dan tentu lirik lama. Hanya tak mungkin saya tampilkan lirik lama karena dah ga da hubungannya dengan konsep lirik baru.

Krisna : Bisa cerita detail tema lirik dalam album ini , ini album konsep ya , secara spesifik bicara tentang kerajaan Majapahit ya ?

Sastrawan : Awal mula saya tertarik bercerita mengenai runtuhnya kerajaan majapahit di abad ke 15 ini karena sebuah buku terbitan penulis asal jawa timur, bertajuk Sabda Palon. Disana saya sangat sangat tertarik menuangkan isi buku itu ke Devoured yang sedang dalam proses rekaman. Waktu mepet utk mengubah semua akhirnya hanya beberapa saja. Saya lebih suka menceritakan kejadian sebenarnya dan bukan fiksi ataupun hayalan belaka. Pemantapan ide itu kemudian saya kerucutkan ke dalam sebuah judul dan gambar, saya sangat puas dengan hasil karya Bvll art yang benar benar menggambarkan secara detail cover Devoured. Jujur, kalo disisi musik masih pakai materi lama dan belum ada sentuhan instrumen jawa.

Krisna : Zombie Massacre , adalah all time hit kalian. bagaimana lagu ini terkoneksi dalam tema konsep album The Lost Kingdom?

Sastrawan : Zombie Massacre, root lagu di buat oleh safik pada tahun 2003. Dan secara lirik emang ga ada hubungannya sama the Lost Kingdom, hanya dalam cerita Sabda Palon; ada sebuah sekte barbar bernama Tantra Bairawa. Sekte ini menggunakan ritual memakan daging manusia dengan tujuan sebuah ilmu hitam. Entah bisa terbang atau menghilang, yang jelas sekte ini terbantai di kaki gunung Arjuna oleh tentara Majapahit kala itu. Nah mungkin itu aja sedikit hubungannya, Pembantaian Para Zombie hahahahaha....

Krisna : Ada 3 lagu yang tidak tercantum liriknya ( My Flesh The Spawn , Religion Epidemic , dan Vengeance And Blood ), dan cuma Religion...dan Vengeance ... yang memiliki linear note ,,,apakah ini faktor teknis saja , atau kah ada alasan lain?

Sastrawan : My Flesh, the Spawn and Gorehound di buat tahun 2004. Dan memang yang tak memiliki lirik. Sebenarnya itu cerita tentang gugurnya jabang bayi saya saat dikandung mantan istri saya, My flesh, the Spawn dan Gorehound sendiri adalah sahabat saya di Jerman. :D Religion Epidemic serupa dengan Vengeance and Blood. Berlirik lama namun pengubahan konsep menghapusnya. Krisna : Trus ada judul lagu Perpetual Carnage , di lirik lagu ada yg berjudul Endless Slaughter ? any explanation?

Sastrawan : Nah kalo yang ini emang salah cetak, sudah diedit pakai Endless Slaughter malahan dicetak beda beda, huftt... Untungnya cuman dikit hahahahaha

Krisna : DEVOURED bermain brutal Death Metal , straight and aggressive . bagaimana kalian menyikapin wabah teknikal Death Metal diskena metal kita ! tidak kah terpancing ke arah 'situ'?

Sastrawan : Devoured akan selalu tetap demikian mas, ga akan merubah menjadi tehnikal death metal. Keep stay brutal (jargon tahun 90an) :)))))

Krisna : Bagaiamana niat dan cara kalian menjaga 'keabadian" DEVOURED di tengah 'persaingan'gila dunia extreme metal

Sastrawan : Devoured akan terus ada, karena kami harus bertanggung jawab dengan orang orang yang nge like fanspage kami di facebook yang jumlahnya kini 150ribu orang lebih. Jumlah yang fantastis untuk band sekelas kami. Bahkan band internasional pujaan kamipun kalah hahahahahaha :))))

Krisna : Setelah sempat melakukan promo tur sampai ke luar Jawa ,sekarang panggung panggung mana lagi kalian akan melakukan 'pembantaian"! Panggung mana yang saat ini masih kalian idam idamkan?

Sastrawan : Rock in Solo (panggung utama), Hammersonic, Bandung Berisik mas hahahahaha... Kalo bisa sih Wacken open air wkwkkwkwkw :))))))

Krisna : ok , thanks buat waktunya , selamat akhirnya album keluar setelah perjuangan dengan darah ,keringat dan airmata (haha) DEVOURED berhak menikmatinya :) sukses!!

Sastrawan : Tak ada kata selain terima kasih kepada semua rekan sepermetalan dunia. Semoga album kedua lebih menarik dan saya pastikan itu. Sedang dalam proses saat ini. Semoga tak sampai 14 tahun lagi baru rilis hahahahaha ( kayak antri naik Haji dong kalo segitu lamanya haha- Ed) Terima kasih juga utk mas Krisna.


Devoured
Nyoman Sastrawan - vokal
Safik rosad - gitar/vokal
Mulyadi Akmal - bass/vokal
Rahadian Aldy - drums

Kontak:
Manajemen - 085228869078 mal
www.facebook.com/devoureddeath

kirim CD anda untuk di review via Indogrind Webzine.
=======================================================
Kirim ke:

Nyoman Sastrawan
JL. Srikarya No. 1 , Denpasar - Bali , Indonesia

atau

Krisna Bhaskara
Perak Kota Baru I/ 14 A Tegal Yoso, Klaten - Indonesia

======================================================

Indogrind Media Partner:
Solo Radio [ Kamis jam 22.00 ]
105,2 Bali Storm FM [ minggu jam 19.00 ]

Indogrind Aliansi:
Jogjakarta Corpse Grinder (JCG)

======================================================

Web:
www.indogrind.blogspot.com
Fanspage:
www.facebook.com/IndogrindWebzine
Forum Group:
www.facebook.com/groups/darknesshour/

=====================================================


 

0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright by INDOGRIND - INTERVIEW  |  Template by Blogspot tutorial